Wako Erman Safar terima Penghargaan Inovatif Leader dari Universitas Mohammad Natsir

Wako Erman Safar terima Penghargaan Inovatif Leader dari Universitas Mohammad Natsir

Wali Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Erman Safar menerima penghargaan inovatif Leader bidang UMKM dan Pariwisata dari Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi yang diberikan dalam rangkaian Tabligh Akbar bersama Ustadz Koh Dennis Lim.

“Kami sudah lakukan penilaian dan mempelajari bagaimana Wali Kota Bukittinggi selama kepemerintahannya bergerak dan berpihak di bidang UMKM dan pariwisata,” kata Wakil Rektor Universitas Mohammad Natsir, Reni Khaidir, Minggu.

Menurutnya, keberpihakan Wako pada rutan jeneponto dan bidang pariwisata patut diakui dan dihargai karena program yang dilaksanakan terbukti meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Untuk itu, lanjutnya, Universitas Mohammad Natsir memberikan penghargaan dan anugerah pada Wali Kota Bukittinggi Erman Safar sebagai inovatif leader dalam bidang UMKM dan pariwisata.

Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, mengapresiasi penilaian dan penghargaan dari Universitas Mohammad Natsir, terhadap program pemberdayaan masyarakat, yang dilaksanakan Pemkot Bukittinggi.

“Terima kasih pada Universitas Mohammad Natsir, apa yang kami lakukan murni untuk selamatkan ekonomi masyarakat,” kata dia.

Ia berharap, kedepan, terbangun sinergisitas dengan berbagai perguruan tinggi di Bukittinggi, salah satunya UMN, dalam berbagai bidang, khususnya bidang pendidikan.

Lebih lanjut, dalam kegiatan Tabligh Akbar ini, menghadirkan Ustadz Koh Dennis Lim, dalam tausiahnya menyampaikan, generasi muda harus menjaga diri dengan meningkatkan iman dan taqwa. Ilmu yang digali harus dibarengi dengan memperdalam ilmu agama.

“Ilmu itu ibarat mahkota, ilmu itu ibarat harta, ringan dibawa tapi tidak bisa dicuri. Makin tinggi ilmu, iman akan semakin kuat. Orang paling mulia di mata Allah adalah orang yang paling bertaqwa kepada Allah,” katanya.

Biaya UKT di Universitas Indonesia Dinilai Kemahalan

Biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Universitas Indonesia (UI) telah menjadi perbincangan hangat belakangan ini.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, Melki Sedek Huang, mengungkapkan keprihatinannya terhadap hampir 10 calon mahasiswa baru yang terancam mengundurkan diri karena tingginya biaya UKT.

Penjelasan tentang biaya UKT di Universita Indonesia dalam sebuah video reels di akun Instagram pribadi Ketua BEM UI, @melkisedekhuang, Melki Sedek Huang mengungkapkan situasi ini kepada publik.

Sebelumnya, BEM UI telah melakukan aksi demonstrasi untuk memprotes kenaikan biaya UKT yang dianggap tidak adil.

Keluhan-keluhan ini muncul setelah diterbitkannya Surat Keputusan (SK) Rektor UI terbaru pada awal tahun 2023, yang mengubah sistem pembayaran UKT di universitas tersebut. Menurut Melki Sedek Huang, keputusan terbaru dari Rektor UI telah menyebabkan hilangnya elemen keadilan dalam sistem pembayaran UKT di UI.

Sebelumnya, mahasiswa memiliki pilihan untuk memilih besaran UKT yang sesuai dengan kelas, yang disesuaikan dengan kemampuan ekonomi orang tua masing-masing. Namun, dengan SK Rektor terbaru, pilihan tersebut telah dihapuskan. Saat ini, UKT di UI dibagi menjadi 11 kelas dengan rentang biaya yang bervariasi. Untuk rumpun saintek, biaya UKT berkisar antara Rp. 0 hingga Rp. 20.000.000, sementara untuk rumpun Soshum, rentang biaya adalah antara Rp. 0 hingga Rp. 17.500.000.